Sabtu, 06 September 2008

KEUTAMAAN PUASA

Frenz…Puasa mempunyai banyak keutamaan. Diantaranya digambarkan dalam beberapa hadis Rasulullah berikut ini:

    1. "Puasa adalah perisai dari api neraka, sebagaimana perisai yang melindungi dirimu pada peperangan." (HR. Ahmad)
    2. "Barang siapa berpuasa karena Allah, maka dengan tiap satu hari puasanya Allah akan menjauhkannya dari api neraka sebanyak tujuh puluh kharif." (HR. Bukhari Muslim)
    3. "Waktu berbuka bagi orang yang berpuasa adalah saat-saat dimana doanya tidak akan ditolak (oleh Allah)." (HR. Ibnu Majah dan Hakim)
    4. "Sesungguhnya disurga itu ada pintu yang bernama Arrayyan. Melalui pintu inilah orang-orang yang berpuasa masu k (dalam surga) pada hari kiamat. Selain mereka tak ada yang masuk melalui pintu itu. Saat itu ada yang menyeru: "Mana orang-orang yang rajin berpuasa?", maka mereka berdiri dan hanya mereka yang memasuki (surga) melalui pintu itu. Setelah mereka masuk, ditutuplah pintu tersebut dan tak ada lagi yang masuk melaluinya selain mereka." (HR. Bukhari Muslim)

Jadi, mari kita saling doakan agar shaum kita diterima ALAH SWT dan kembali bersih dosa-dosa kita selepas romadhon trus nggak ngulang dosa-dosa yang sama abis romadhon, plus bisa mempertahankan ibadah kita waktu romadhon.

Aamiin

JENUH ?!!

Bismillahirrohmaanirrohim

Saya teringat kejadian 7-8 tahun yang lalu. Dimana waktu itu sedang terjadi proses metamorfosis diri, dari bajingan menuju bujangan :) (in my term off course..). Seorang teman mendatangi saya, menceritakan bagaimana sudah hampir 2 minggu tidak berinteraksi dengan qur’an, bahkan baca sekalipun. Teman saya ini orangnya baik,penggemar Qur’an, hafalan Qur’annya waktu itu baru 30 Juz (kerren abbbis kan... ). Dan kita berdua sepakat bahwa apa yang terjadi terhadap beliau adalah sebuah kekeliruan yang besar. That’s why kita berdua sepakat untuk menyelidiki hal ini dengan lebih seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (serasa kayak baca teks proklamasi ya….). Di akhir cerita, kami menemukan kata kuncinya. Jenuh. Dari nasihat seorang guru, kejenuhan seperti ini muncul karena tidak ada proses peningkatan atas aktivitas berqur’an kita saat itu. Saat itu kita sama-sama berfikir, peningkatan apa yang belum kita lakukan. Karena saat itu, kami sudah terlibat dalam Qur’an fans club yang memiliki aktivitas yang cukup tertata. Pada akhirnya kami menemukan bahwa, ternyata kami belum melakukan dengan sungguh-sungguh satu hal, praktekkan qur’an dalam hidup. Wuaduh…..bingung juga tuh waktu itu ketika mau mulai, darimana harus start-nya. And akhirnya kita berdo’a, berdiam di masjid memohon petunjuk dari Yang Maha Pengasih, ALLAH SWT. And after a day, we find our own way to start masukan nilai qur’an dalam aktivitas kita.

So guys, my point is, ketika stuck/jenuh/Bete dalam hal ritual kepada ALLAH SWT. Salah satu factor penyebabnya adalah kita tidak berusaha meningkatkan kualitas dari aktivitas ritual kita. Gali kembali lebih mendalam, cobalah tingkatkan walaupun perlahan.

Wallahu a’lam bisshowab

M^$*

Hampir 9 tahun yang lalu kejadian ini terjadi. Saat itu saya masih tinggal di pondok pesantren mahasiswa di bandung. Ayah rekan saya wafat tiba-tiba, menyebabkan rekan saya itu pulang langsung sehingga saya tidak sempat bertemu dengan rekan saya itu. Dua hari kemudian, sepulang kuliah, saya melihat rekan saya, let say namanya ulil. Ulil duduk termenung di pelataran masjid depan pondok kami. Saya mendekat dan kamipun berbincang seputar kejadian yang dialaminya, dan sampai pada sebuah percakapan dimana ulil mengungkapkan keterkejutannya, “…ayahku itu sehat kok zul, dan tiba-tiba hal ini terjadi, saya masih shock, belum bisa percaya…”, saya liat ulil meneteskan air mata. Setelah hening sejenak, akhirnya saya bicara ke ulil, “ Lil, kalo kamu shock, kamu bias bayangkan seperti apa shocknya almarhum ayah kamu? Sesaat masih dirumah, lalu “snap” satu kedipan mata, beliau sudah ada di tempat lain…kalo saya lebih terfokus ke almarhum lil, lupakan kesedihan kamu and mulai deh sebanyak-banyak mendoakan almarhum, kamu jadi anak yang soleh deh, biar beliau terpapar kebaikan yang kamu lakukan, lanjutin lagi semua kebaikan almarhum yang mampu kamu lanjutkan, jadiin perbuatan itu sebuah ekspresi cinta kita tehadap orangtua, kaloupun ketika orang tua ada kita nggak mampu mengekpresikan perasaan cinta kita, kayak meluk, ngegandeng, mijitin, mudah2an dengan jadi anak sholeh, bias jadi sebuah ekspressi perasaan cinta terhadap almarhum dan bias menyelamatkan bagi semua, almarhum dan keluarga kamu …”

Singkat kata, saya dapet hikmah banyak dari kejadian ini. Salah satunya, begitu pulang kampoong, saya berlatih mengekspresikan perasaan cinta saya terhadap orang tua dengan cara yang lebih baik. At least meluk ayah dari samping (setelah dapet ijin tentunya…) dan belajar mijitin pundak ibu saya (walaupun seisi rumah jadi pada bingung ngeliat saya berbuat gitu sama orang tua….malah gosip yang beredar saat itu, saya mau minta kawin…. J).

Dan Ulil, terakhir saya dengar, dia jadi dosen di kotanya…..dan saya yakin, dia jadi anak sholeh.

Wallahu a’lam bis-showab.

Gimana?

1. Yuk kita berwisata rohani, silahkan nanti dibuka sendiri surat Hajj (tebaak… surat ke berapa ayooo? Liat daftar isi qur’an deh) ayat 11:

Artinya:

dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [tidak dengan penuh keyakinan]; Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [kembali kafir lagi]. rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Biar kebayang, ini cerita saya:

“Karena punya sebuah keinginan, maka saya shaum sunnah daud , tahajjud minimal 7 kali seminggu (segan abieeez), sholat 5 waktu jadi full terus, udah gitu di masjid berjamaah 5 waktu, always. Tapi pas keinginan itu tercapai, lenyaplah kebiasaan-kebiasaan amal sholeh tersebut. Si M (males) kembali mendominasi”

Di masyarakat kita (saya), hal ini menjadi sebuah keadaan yang lumrah, sampai suatu ketika, ayat ini terbaca pas saya sedang tilawah (ooohhh….ternyata ini fungsi baca qur’an). I felt struck by lightning, aduoh, ternyata perbuatan seperti itu bikin rugi manusia, dunia and akherat lagi...

Langsung panic, OMG where have I been all this long. And selanjutnya saya mikir, apa nggak kurang ajar tuh, kalo butuh baru deketin ALLAH, kalo udah nggak, ya nggak dideketin lagi. Padahal kalo mo coba dipikir-pikir, ALLAH udah kasih banyak (baangeeet). Apa nggak malu ya, coba bayangin deh….. ( kalo nggak kebayang, klik disini), parrrah banget-kan. Langsung setelah merenung, sambil malu-malu saya bergumam: “saya minta maaf ya ALLAH, udah kurang ajar gini, saya pengen jadi muslim yang bener, tolong bantuin kumpulin saya sama orang-orang yang bikin saya tambah enak jadi orang islam, tambah enak nyembah ALLAH”………..

Enough with the telling….

One last word. Ada sebuah perkataan dari Nabi Muhammad SAW…

“Inna ahabba_l a’maali ila_llahi maa daama wa in qolla”

Artinya:

“Sesungguhnya perbuatan yang dicintai ALLAH SWT perbuatan yang senantiasa dilakukan terus menerus walaupun sedikit”.

Hope you get the idea frenz

Let’s be passion…..

Wallahu a’lam bisshowab

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...