Selasa, 19 Agustus 2008

Doain....

“gini deh…kalo kata nabi, perbanyak shaum sunnah, soalnya shaum itu bisa ngejinakkin hawa nafsu kita”. Itu yang aku bilang ke beberapa temen yang ngobrol masalah, libido, dan sebangsanya. Kedengerennya klise, tapi hal2 seperti ini emang bukan buat didengerin aja, ini mah kudu dicobain, kudu dipaksain, baru bakal kerasa dampaknya. Kalo terus diikutin and ditolerir, bakalan ngerusak diri kita sendiri (kita udah tau ini kan…). So akhirnya kita perlu banget ngedoain temen-temen kita yang lagi balik ke ALLAH SWT lewat jalan ini. Selamat berjuang…..inget nggak ada yang allah gratisin dalam usaha menjauhkan diri kita dari yang dilarang, semuanya jadi bernilai, keringetnya, pusingnya, bête-nya, pokoknya everything jadi bahan kebaikan. Nggak bakalan gampang sih, tapi…siapa bilang idup itu gampang…

Have fun go pray frenz


ILMU....

Ilmu itu berfungsi untuk mengantarkan pemiliknya mengenal ALLAH SWT (buka Qur’an Surat 35 ayat 28). Jadi bencana yang besar ketika seseorang diberikan ilmu tapi kemudian malah jauh dari ALLAH SWT. Ada hal-hal yang harus dievaluasi oleh sang pemilik ilmu, berkenaan dengan niatan, proses, ataupun cara untuk mendapatkannya.

Love...

1. Q: I love this man, and he loves me. But his parents didn’t agree with me because of my background education. We are planning on having our marriage without his parents notice. What do you think?

A: Well sisters. As a Muslim or muslimah, we need to be careful on doing things in marriage. Because we believe marriage is not for a short time, and it will not last in this life, but will be carried away in after life. At least someone should discuss with his parents about Islam law that is encourage parents to let their children get married if the children already have their own choice. If the parent don’t allow such a thing. There will be sin for the parents and later on, the children. As for Both of you, you should be patience in handling this situation, don’t get rush and do such of foolish thing. Ask forgiveness to ALLAH SWT and pray for ALLAH to soften his parents heart. Parent bless is an important thing in marriage. Bless from the parent will invite bless from ALLAH SWT.

Further on, please open Al-qur’an Suraah no. 17, aayah 23

23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].

[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dilbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Do you noticed the red sign I made? The letter "و" (you separate two sentences which is equal in position and meanings. If you pay attention. The first thing that ALLAH told us is to worship only ALLAH SWT, and after the red sign I made, ALLAH told us to treat our parents with kind…. So being kind to our parents (in this case his parents) is one of your effort to obey ALLAH SWT. Kind in this condition are, being patient, kindly inform them about both of you getting serious and use any halaal effort to make them understand.

This is my personal advice sister…

May ALLAH bless both of you

Wallahu ‘alam bisshowab

Senin, 18 Agustus 2008

Negara penghutang terbesar.....

Ayo tebaaaak........

klik ini deh http://www.nationmaster.com/graph/eco_deb_ext-economy-debt-external

Say....

#1 story:

Terjadi pada tahun 1980-an…

Seorang pria mengajak jalan-jalan istrinya ke wilayah yang sejuk dan penuh tanaman-tanaman indah, ketika harus melewati sungai, sang istri yang punya penyakit takut ketinggian menolak untuk menyebrang, karena harus melewati sebuah jembatan gantung yang cukup tinggi, sang suami membujuk si istri, dan akhirnya wanita itu mau menyebrangi jembatan, walaupun dengan merangkak ( nggak bisa bediri, karena takut …). Sesampainya di tengah jembatan, tiba-tiba sang suami memukul dengan batu berkali-kali kepala istrinya, sang istri yang saat itu sedang merangkak, terkejut dengan pukulan bertubi-tubi dari suaminya, dan secara reflex mulutnya berkata “Anjing……..” (3 kali) dan terjatuh kea rah sungai dengan kepala bersimbah darah……..

#2 story:

Hal ini terjadi ketika guru saya sedang menunaikan ibadah haji (atau mungkin umroh, saya lupa tepatnya). Di sebuah tempat terjadi kecelakaan yang parah. Salah satu pengemudi terkapar dalam konsisi bersimbah darah. Maka pengemudi tersebut di larikan dengan sebuah mobil menuju rumah sakit terdekat. Sepanjang perjalanan, pengemudi yang membawa orang terluka ini dibuat terkesima, karena dari mulut orang yang terluka itu, terlantunkan bunyi bacaan al-qur’an yang fasih. Dan lantunan ini berlanjut hingga tiba di rumah sakit……..

Saya asumsikan kita semua sudah bisa menebak apa maksud saya menceritakan kedua kisah ini (astonish stories). Izinkan saya memulai dengan sebuah kalimat yan popular di telinga kita sakaratul maut (Allahumma sallim…). Dalam bahasa arab, sakaro (sin , kaf dan ro) berarti mabuk; kondisi tidak sadar, kita tentunya tidak perlu membahas kata maut. Dari apa yang saya pelajari, kondisi pada saat seperti itu betul-betul diluar kendali kesadaran, manusia akan mengucapkan apa yang tertanam jauh didalam hatinya. Kita semua sudah faham dari hadits, bahwa barangsiapa mengakhiri kehidupannya dengan kata-ka Laa ilaaha illa ALLAH , maka tempatnya adalah di syurga. So u get what I mean right?

Well we can evaluate our self, have good words (I mean Dzikrullah) stab deep in our heart or mind?. Let’s think, what we automatically say when our feet accidently kick a rock, when our pencil loosen and fall when we are using it, or when we saw spectacular things/condition.

Let’s think FRENZ….

For our own sake…

Let’s have fun go pray….

Kamis, 14 Agustus 2008

Words on marriage

Setelah lebih dari 2 tahun menikah. Saya baru menyadari bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus disikapi dengan pola pandang yang jauh berbeda dari masa-masa lajang. Pernikahan adalah sesuatu yang baru. Sebuah dunia yang baru, suami dan istri harus menyadari hal ini. Ini adalah dunia mereka berdua, bukan dunia sang suami, atau dunia sang istri saja. Masing-masing harus meninggalkan bayang-bayang perilaku dan pemikiran mereka ketika melajang, ketika menjadi anak laki-laki/perempuan bapak anu. Hilangkan kosa kata “ saya dulu waktu sama ibu…….”, “orang tua saya dahulu selalu….” , terutama ketika kita berbicara tentang kebiasaan. Sebagai contoh: mungkin ketika kita lajang atau berstatus sebagai anak, penyelesaian masalah dirumah kita selalu diakhiri dengan suara keras dari ayah atau cubitan nyelekit dari ibu; atau dikarenakan dominasi sang ayah sehingga anggota keluarga tidak berani bersuara. Ketika menikah, hilangkanlah jejak bayang-bayang masa lalu di keluarga kita. Jadilah diri kita yang baru, jadilah “kami” yang baru. Tumbuhkanlah sikap yang baru, pemikiran yang baru. Hilangkanlah pesimisme yang muncul dari jejak masa lalu, contonhya seperti ucapan “……sepertinya saya tidak bisa menjadi seperti itu karena dari dulu saya di didik oleh orang tua seperti ini…”. Hal ini sepatutnya difahami dan disadari oleh suami dan istri, bukan hanya oleh satu pihak saja. Karena pernikahan harus di fahami oleh suami dan istri sebagai sebuah kerjasama untuk menuju syurganya ALLAH. Bukan hanya sebuah pelabuhan akhir cinta, atau singgasana cinta, akan tetapi jauh lebih daripada itu. Didalam pernikahan yang berorientasi syurga ALLAH SWT, seluruh aktivitasnya bernilai ibadah, tidak ada kerugian didalamnya. BAhkan dalam sebuah hadits disampaikan bahwa canda suami-istri merupakan sebuah ibadah yang dicatat sebagai kebaikan di sisi ALLAH SWT. Berarti, pusingnya suami/istri mendidik pasangannya agar mencintai ALLAH SWT akan berbuah pahala, lelahnya suami/istri guna membahagiakan pasangannya juga bernilai ibadah, pengorbanan istri/suami ketika harus meninggalkan sebuah kebiasaan guna menyelamatkan rumah tangga, kesemuanya merupakan sesuatu yang bernilai dan berharga di sisi ALLAH SWT.

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...