Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, fokuskanlah untuk beribadah kepadaku niscaya Aku penuhi dadamu dengan rasa cukup dan aku tutupi kefakiranmu, jika kamu tidak mengerjakannya Aku akan penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutupi kefakiranmu."(HR. Tirmidzi: 2390)
and then I started to think about the word of “rasa cukup” mention above.
“Rasa cukup” yg disampaikan dalam hadis ini membuat saya berfikir, dan pada akhirnya menyadari bahwa manusia secara fitrahnya tidak akan pernah merasakan kepuasan dalam hidupnya.
Sehingga pemberian “rasa cukup” dari Allah SWT kepada manusia adalah hal yg vital dalam kehidupan.
Rasa tidak cukup (puas) khususnya akan kehidupan dunia, akan memberikan dampak yg negatif terhadap manusia itu sendiri dan lingkungannya.
Salah satu contohnya adalah disaat seorang hamba allah merasa tidak “puas” dengan ibadah sholatnya, maka secara fitrah ia akan terus mencari sholat-sholat lain utk mendapatkan perasaan puas, yang bisa jadi malah melewati batas-batas sholat yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan bahaya selanjutnya adalah mengajak orang2 utk mengikuti perbuatannya. Sehingga memunculkan apa yang disebut “bid’ah syai’ah”, sebuah perbuatan yg merusak agama islam karna tidak sesuai dengan tuntunan
Tetapi ketika perasaan “cukup” hadir—artinya : hati dan logika hamba Allah ini mau menerima rasa “cukup” untuk mengikuti sholat sebagaimana yg diajarkan Rasulullah SAW— maka ia akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan dalam melaksanakan ibadah sholatnya. Sehingga ibadah ini terasa ringan dan menyenangkan untuk dilaksanakan, bahkan ia bisa berbagi rasa “ringan dan menyenangkan” ini dengan lingkungannya.
Saya berdoa agar kita mendapat hidayah dan Taufik untuk mengamalkan hadis ini dalam kehidupan
Wallahu a’lam bish showaab
*Posted using my iPhone 5s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar