Minggu, 19 Maret 2017

Hati : Saling menjauh

Sebuah refleksi tentang kondisi dalam kehidupan kita sehari hari.
Berbicara tentang menata hati untuk kemudian menjadi jalan tertatanya diri :

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yg sedang bertengkar, dan saling berteriak.

Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”



Salah satu murid menjawab : “Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak.”

“Tetapi, mengapa harus berteriak kepada orang yg tepat berada di sebelahnya? Bukankah pesan yg ia sampaikan, bisa ia ucapkan dengan cara halus?” tanya sang Syeikh menguji murid-muridnya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satu pun jawaban yg mereka sepakati.

Akhirnya sang Syeikh berkata : “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh.”

“Begitu juga sebaliknya, di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang Syeikh.
“Mereka tidak saling berteriak antara yg satu dengan yg lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat.”

“Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yg terjadi? Mereka tidak lagi bicara. Mereka hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih sayang. Pada akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yg saling mengasihi.”

Sang Syeikh memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : “Jika terjadi pertengkaran di antara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yg membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh…."

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad
Allahumma Layyin Qolba

Sumber : Grup w.a


*Posted using my iPhone 5s

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...