www.manhajuna.com
Merajut ukhuwah mendulang hikmah
Catatan kuliah di Universitas Kehidupan.
Yesterday is history, tomorrow is mistery, today is a gift that is why we call it "present"
Saat dirimu mulai berpikir tentang kelemahan-kelemahan pasanganmu, sadarilah bahwa ia manusia engkaupun manusia. Kalian tidak ada yang sempurna. Tapi dibalik ketidak sempurnaan itu Allah menakdirkanmu menikah dengannya. Untuk apa? Untuk engkau bisa melengkapinya, agar hidup kalian lebih indah dan bermakna. Agar apa? Agar engkau tetap bersabar dan bersyukur dengannya, agar dirimu mendapatkan keutamaan dari kehidupan berumah tangga. Percayalah, selalu ada kebaikan dari ketetapan yang Allah berikan untuk kalian berdua. .
Percayalah, tak ada rumah tangga yang sempurna. Tak ada keluarga yang terhindar dari sedih dan kecewa. Tapi ingat pula, bahwa jika engkau sudah diberi nikmat berumah tangga, Allah sudah memberi nikmat yang besar kepadamu.
Nikmat ini tak dimiliki oleh semua lelaki atau wanita seumurmu, bahkan oleh mereka yang lebih tua darimu. Betapa banyak dari saudara saudarimu yang menanti jodoh yang tak kunjung tiba, sementara usianya terus beranjak dewasa.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istri). Jika ia tidak menyukai salah satu akhlaknya, ia pasti ridha kepada akhlaknya yang lain.” (HR Muslim)
Bersyukurlah dan cobalah untuk berdamai dengan kekurangan pasanganmu. Jangan karena satu atau dua kekurangannya, lantas engkau membencinya. Padahal banyak sekali kebaikan dan kebahagiaan yang diberikannya untukmu.
# nasehat jelang sholat jumat, yuk bersholawat...
by Ust. Suwardi Restu Almedani
Seorang guru mengangkat uang 100 ribu rupiah di depan murid-muridnya
Lalu ia bertanya: "Siapa yang mau uang ini?"
Semua murid mengangkat tangan mereka, tanda ingin.....
Kemudian guru itu meremas uang 100 ribu itu dengan tangannya dan kembali bertanya :
"Sekarang siapa yang mau uang ini?"
Kembali semua murid mengangkat tangannya.
Selanjutnya ia melemparkan uang itu kelantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya, sampai uang itu jadi kotor. Setelah betul-betul kotor oleh debu ia berkata : "Sekarang siapa yang mau uang ini?"
Tetap saja seluruh murid mengacungkan tangan mereka.
Saat itulah sang guru memasukkan pelajarannya :
"Inilah pelajaran kalian hari ini. Betapapun kalian berusaha merubah bentuk uang ini tdk akan berpengaruh kepada nilainya.
Bagaimanapun kalian dihinakan, diremehkan, direndahkan, dilecehkan, dinistakan ataupun bahkan difitnah, kalian harus tetap yakin bahwa nilai hakiki kalian tidak akan pernah tersentuh.
Ketika itu kalian akan tetap berdiri kokoh setelah terjatuh.
Kalian akan memaksa seluruh orang untuk mengakui harga dirimu.
Bila kalian kehilangan kepercayaan
terhadap diri kalian sendiri dan nilainya, saat itulah kalian kehilangan segala-galanya.."
Semoga Bermanfaat...
Smangat pagi...
Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...