Rabu, 08 Mei 2019

KENYANG

"Kenyang" bagi saya bukan hanya sebuah kata yang bisa menunjukkan terpenuhinya kebutuhan perut yg memunculkan kondisi tenang. Akan tetapi menjadi sebuah filosofi turun temurun dalam menjalani kehidupan, khususnya yang terkait dengan kehidupan rumah tangga

Kalimat lengkap yang saya dapatkan terkait dengan kata "kenyang" adalah :

"Kalo sudah kenyang dirumah, nggak akan cari-cari diluar rumah"

Saya memahami perkataan ini sebagai berikut : "kalo sudah kenyang dicintai dirumah, nggak akan cari-cari cinta diluar rumah"; "kalo sudah kenyang dipeluk dirumah, nggak akan cari-cari pelukan diluar dirumah"; "kalo sudah kenyang dapet kata-kata manis (kalimat2 positif/motivasi) di rumah,nggak akan cari-cari kata-kata manis diluar rumah"; "kalo sudah kenyang dapat wajah manis dirumah , nggak akan cari-cari wajah manis di luar rumah",  dan akan banyak lagi pemaknaan lain yang bisa dimunculkan sesuai dengan hasil renungan pribadi kita.

Hanya saja bagi saya pemikiran diatas terasa belum lengkap tanpa panduan lanjutan dari Rasulullah SAW berikut ini :


Dimana implementasi hadis ini dalam keseharian bisa saja berbentuk:

  1. Menolak permintaan pasangan/keluarga yang pengen uang "dari mana aja", karna memahami Allah sebagai Maha pemberi rizki, pasti memberi ganti uang yang haram  dengan rezeki halal yang berkah dunia-akhirat.
  2. Tetep transfer uang kebutuhan keluarga/pasangan dirumah walaupun hati dalam keadaan kecewa karna perilaku negatif yang didapet dari mereka, alesannya supaya  Allah berikan rezeki husnul khotimah dan harta yang barokah.
  3. Memberanikan diri menegur pasangan/anggota keluarga yg paling disayang yang berperilaku tidak sesuai dengan aturan Allah, motivasinya agar Allah SWT limpahkan keberkahan dalam kegiatan bisnis yang sedang dijalani
  4. Membiarkan pasangan memeluk diri walaupun hati masih dongkol pangkat 2 juta, alasan mau dipeluk hanya supaya tidak dikenai murka Allah SWT dan terhindar dari siksa kubur
  5. Memilih untuk meninggalkan individu yang dicintai secara tidak halal dan kembali pada pasangan yang halal, dengan doa dalam hati kepada Allah SWT agar  digantikan rasa cinta yg tidak halal ini dengan rasa cinta yang membawa keselamatan dunia & akhirat


Semua contoh diatas menunjukkan  beberapa alasan/motivasi bernuansa "karena Allah SWT" dalam hal "melakukan/tidak melakukan" sesuatu dalam kehidupan (berumah tangga) .


Wallahua'lam bishshowaaab

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...