Sabtu, 06 September 2008

M^$*

Hampir 9 tahun yang lalu kejadian ini terjadi. Saat itu saya masih tinggal di pondok pesantren mahasiswa di bandung. Ayah rekan saya wafat tiba-tiba, menyebabkan rekan saya itu pulang langsung sehingga saya tidak sempat bertemu dengan rekan saya itu. Dua hari kemudian, sepulang kuliah, saya melihat rekan saya, let say namanya ulil. Ulil duduk termenung di pelataran masjid depan pondok kami. Saya mendekat dan kamipun berbincang seputar kejadian yang dialaminya, dan sampai pada sebuah percakapan dimana ulil mengungkapkan keterkejutannya, “…ayahku itu sehat kok zul, dan tiba-tiba hal ini terjadi, saya masih shock, belum bisa percaya…”, saya liat ulil meneteskan air mata. Setelah hening sejenak, akhirnya saya bicara ke ulil, “ Lil, kalo kamu shock, kamu bias bayangkan seperti apa shocknya almarhum ayah kamu? Sesaat masih dirumah, lalu “snap” satu kedipan mata, beliau sudah ada di tempat lain…kalo saya lebih terfokus ke almarhum lil, lupakan kesedihan kamu and mulai deh sebanyak-banyak mendoakan almarhum, kamu jadi anak yang soleh deh, biar beliau terpapar kebaikan yang kamu lakukan, lanjutin lagi semua kebaikan almarhum yang mampu kamu lanjutkan, jadiin perbuatan itu sebuah ekspresi cinta kita tehadap orangtua, kaloupun ketika orang tua ada kita nggak mampu mengekpresikan perasaan cinta kita, kayak meluk, ngegandeng, mijitin, mudah2an dengan jadi anak sholeh, bias jadi sebuah ekspressi perasaan cinta terhadap almarhum dan bias menyelamatkan bagi semua, almarhum dan keluarga kamu …”

Singkat kata, saya dapet hikmah banyak dari kejadian ini. Salah satunya, begitu pulang kampoong, saya berlatih mengekspresikan perasaan cinta saya terhadap orang tua dengan cara yang lebih baik. At least meluk ayah dari samping (setelah dapet ijin tentunya…) dan belajar mijitin pundak ibu saya (walaupun seisi rumah jadi pada bingung ngeliat saya berbuat gitu sama orang tua….malah gosip yang beredar saat itu, saya mau minta kawin…. J).

Dan Ulil, terakhir saya dengar, dia jadi dosen di kotanya…..dan saya yakin, dia jadi anak sholeh.

Wallahu a’lam bis-showab.

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...