Senin, 06 Januari 2020

Bercermin dari Anak Kecil


Kemarin selepas sholat magrib saya mencoba "terus sadar" dengan memperhatikan sekitar saya.. Saya berikan tanda petik disana karena kesadaran itu penting... Karena banyak di hari ini semua sekedar saja.. Sholat sekedar sholat, setelah sholat doa sekedar doa, hidup sekedar hidup, dan semua sekedar...

Rutinitas tanpa pemaknaan..
Apalagi keintiman..

Ketika saya sedang memperhatikan sekitar Allah perlihatkan ada sekumpulan anak-anak langsung berlari keluar masjid dengan riangnya.. Disusul anak-anak muda beberapa detik/menit kemudian, dan paling akhir orang2 tua yg sudah berumur.

"Kenapa mereka buru-buru yah?" tanya dalam hati.

Ternyata jawabannya adalah..
Karena yang diluar masjid lebih menarik dibanding apa yang didalam masjid.

Plak!
Tertampar.. 😭.

Wahai diri...
Bukankah kamu ketika sholat banyak menguapnya? Pikiranmu selalu tertuju pada bisnismu, karirmu, urusanmu dan kesenanganmu belaka?

Bukankah kau sama saja seperti anak kecil itu?!

Sholat tak lagi menarik bagimu bukan? Bebincang dengan-Nya tak lagi nikmat bukan? Dan malah kau merasa terbebani? Dan dunia lebih indah dipandanganmu sehingga pikiranmu selalu tertuju padanya..

Maukah kutunjukan padamu wahai diri tentang orang-orang yang hatinya diisi oleh dunia dan bukan lagi Allah?!

Mudah saja..
Ambil cermin, itulah orangnya!
Ya.. Dirimu sendiri yang hatinya dipenuhi oleh dunia namun mengaku cinta pada-Nya.

Dunia telah memenuhi hatimu..

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." [Al-A’la/87: 17]

Maukah kutunjukan semua akar masalahmu hari ini sekaligus sebab pertolongan Allah padamu wahai diriku?

"Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.." [HR. Ahmad].

Pahamilah...
Ada aktivitas akhirat yang ternyata niatnya untuk dunia..
Dan juga ada banyak kerjaan dunia yang padahal bertujuan akhirat.

Dunia bebas menilaimu..
Tapi penentu urusan adalah Allah..
Karena tidak pernah antara kita dan mereka namun selalu antara kita dan Allah..

Sudah..
Sekarang saatnya kau raba hatimu..
Kemana ia menuju?

Maka perbaikilah apa yang tidak terlihat..
Niscaya Allah akan perbaiki apa yang terlihat..

"Dan barang siapa yang bersungguh-sungguh mencari keridhooan Kami, maka Kami akan tunjuki jalan-jalan Kami..." (QS. al ankabut : 69)
==========

Sumber : By. Rendy ReZha

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...