Minggu, 02 Agustus 2015

Pornography : Sebuah Refleksi

Semua orang memahami bahwa pornografi adalah hal yang menimbulkan kemudharatan dan banyak hal negative lainnya. 
Tapi apakah sebetulnya yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk berinteraksi dengan pornografi, seharusnya menjadi sebuah bahan telaah yang bisa menjadi sebuah cara untuk menangkal pornografi tersebut. 
Secara sederhana memang difahami bahwa pengguna pornografi adalah pria, karna wanita tidak memiliki karakter insting seksual yang “sesederhana” pria. 

Menurut penelitian ahli (dikutip dari http://www.couplescompany.com) pria “hanya” membutuhkan rangsangan visual (penglihatan) untuk membangkitkan kebutuhan seksualnya, sementara wanita membutuhkan “sentuhan” dan “pemikiran” untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. 
Dari informasi sederhana ini dapat difahami bahwa rangsangan visual menjadi factor terbesar maraknya pertumbuhan pornografi. 
Beragam penelitian terus dilakukan untuk menemukan akar permasalahan tentang terus timbulnya “kebutuhan” akan pornografi, dan semuanya menghasilkan beragam kesimpulan yang membicarakan hal yang disebut dorongan atau kebutuhan seksual. 
Saya dapatkan sebuah ilustrasi sederhana yang berhubungan dengan kondisi ini, bayangkan seorang anak laki-laki yang sangat ingin makan buah semangka, tapi anak ini tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dirumahnya, apa yang terjadi? Dia mungkin akan lupa dengan keinginannya setelah beberapa lama kemudian, akan tetapi ketika di jalan atau di rumah kawannya ia melihat sesuatu yang mengingatkannya akan semangka, maka keinginan itu akan muncul, dan mungkin saja dapat terpuaskan dengan cara memeluk gambar semangka hingga anak itu tertidur, atau lebih jauh lagi, ia mencuri untuk mendapatkan semangka. 
Padahal mungkin dengan membelikan anak itu sepotong kecil buah semangka (atau mungkin sebuah semangka), akan menjadikan keinginan itu terpenuhi dan berakhir baik untuk diri anak tersebut. 

Tidak ada solusi terbaik , kecuali dengan mengingat kebaikan yang ALLAH SWT tawarkan dalam Alquran dalam upaya menghindari perbuatan keji dan mungkar, khususnya pornografi. 
Hanya saja upaya ini tidak akan berjalan dengan baik, kecuali dengan munculnya kesadaran dari orang tua, suami dan istri, keluarga dan ulil amri untuk menghadapi badai pornografi ini.

Wallahu a'lam bish showaab

Sumber : Grup w.a and Moa

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...