Rabu, 25 Mei 2016

Kematian, ujian bagi yang Hidup

Tulisan ini merupakan sebuah catatan atas nasihat yang diberikan oleh salah seorang guru saya. Berkenaan dengan wafatnya ayahanda tercinta di tahun 2009, dan tulisan ini saya buat di hari ke 13 wafatnya ibunda tercinta.


Kala itu, guru saya mengingatkan bahwa kematian adalah ujian bagi yang hidup dan kebanyakan kita melupakan hal ini. Sehingga
ketika kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai, kita lupa bahwa  kondisi kesedihan ini dapat memunculkan kebaikan, serta meningkatkan keimanan dan kedekatan kepada ALLAH SWT.




Kondisi keliru yang terjadi pada saat kita ditinggalkan wafat adalah kedukaan yang berlarut-larut, dimana kita selalu teringat kepada almarhum/almarhumah, terkenang banyak nostalgia yang pernah dilakukan atau dijalani bersama, dan yang lebih berbahaya adalah ketika kenangan ini kemudian  menyebabkan kita berperilaku negatif lalu berakhir dengan depresi.

Kenangan akan almarhum/mah adalah hal yang baik, hanya perlu kita fahami bahwa sesungguhnya almarhum/almarhumah di alam barzahsangat mengharapkan dan membutuhkan  bantuan dari kita yang masih hidup. Bukan dalam bentuk tangis kesedihan ataupun kalimat-kalimat nostalgia, akan tetapi bentuk bantuan yang paling baik adalah dalam bentuk doa , sodaqoh atas nama almarhum/mah, dan penyampaian kembali ilmu almarhum/mah yang bermanfaat. Hal ini berarti, saat kenangan dan nostalgia tersebut muncul, jangan biarkan kondisi tersebut menjadi hal-yang sia-sia. Sertakan doa dalam momen tersebut.

Sehingga yang perlu kita lakukan  manakala kita teringat akan almarhum/mah adalah tidak membiarkan diri kita terjebak dalam nostalgia yang berakhir dalam kesedihan belaka.
Bersikaplah sebagai seorang muslim yang mengikuti nasihat nabi, dimana hal ini berarti disaat kita teringat kepada almarhum/mah orang yang kita cintai, angkatlah tangan kita dan ucapkan doa "Allahummaghfirlahu/ha warhamhu/ha wa'afiihi/ha wa'fuanhu/ha.....(sampai selesai)". Hal lain yang kita dapat lakukan adalah bersedekah atas nama almarhum/mah, bentuk sedekah ini pun beragam dan bisa jadi cukup sederhana, misalnya dengan memasukkan uang 2000 rupiah ke kencleng masjid, memberikan tips ke OB dikantor, beli buah sekilo dan bagikan ke teman-teman di kantor, atau transfer dana via ATM ke lembaga-lembaga ZIS.

Jika kita melakukan hal-hal diatas, maka akan muncul kebaikan bagi pihak yang telah wafat ataupun pihak yang masih hidup. Almarhum/mah mendapatkan doa dan yang masih hidup mendapatkan pahala tas mendoakan yang telah wafat.

Wallahu a'lam bishsowaab

Tidak ada komentar:

Posting Asyik hari ini

Bahagia itu Rumit

Temen-temen semua *BAHAGIA ITU (nggak) RUMIT* Cukup merubah mindset kita dengan mengatakan: Alhamdulillah , lalu mulailah mempe...